Pengin tahu cara mengalokasikan gaji dengan benar karena sering ngerasa gaji udah masuk rekening, eh tapi beberapa hari kemudian udah lenyap entah ke mana?
Mengelola keuangan pribadi itu emang gampang-gampang susah.
Gaji yang jumlahnya terbatas harus bisa memenuhi semua kebutuhan pokok, keinginan, dan — idealnya — disisihkan untuk masa depan.
Tapi, gimana caranya, ya?
Cek selengkapnya di bawah ini, yuk!
Cara Mengalokasikan Gaji dengan Benar
Sebenarnya, cara mengalokasikan gaji dengan benar itu gak serumit yang kamu bayangkan.
Kuncinya adalah disiplin dan konsisten.
Nah, berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba:
-
Catat Pengeluaran Bulananmu
Sebelum mulai mengalokasikan gaji, kamu perlu tau dulu uangmu selama ini larinya ke mana aja.
Coba deh catat semua pengeluaran bulanan kamu, mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar.
Bisa pakai aplikasi pencatat keuangan di smartphone, buku catatan, atau spreadsheet di laptop.
Dengan mencatat pengeluaran, kamu jadi tahu pos-pos pengeluaran mana yang paling besar dan mana yang sebenarnya bisa dikurangi.
Misalnya, kamu mungkin baru sadar kalo selama ini pengeluaran untuk jajan kopi di luar ternyata cukup besar.
Kalau kamu kurang paham cara mencatat pengeluaran bulanan, kamu bisa cek selengkapnya di sini: Cara Membuat Catatan Keuangan Rumah Tangga & Contohnya.
-
Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Ini nih yang sering bikin kita kalap!
Kadang-kadang kita susah bedain mana yang bener-bener kita butuhin dan mana yang cuma kita inginin aja.
Kebutuhan pokok itu yang sifatnya esensial, kayak makan, tempat tinggal, transportasi, dan tagihan bulanan.
Sedangkan keinginan itu yang sifatnya “sekunder”, misalnya shopping, nonton konser, atau liburan.
Nah, dalam cara mengalokasikan gaji dengan benar, prioritaskan dulu kebutuhan pokokmu.
Setelah itu, baru deh sisihkan untuk keinginan, tapi dengan jumlah yang wajar ya!
-
Alokasikan Gaji dengan Bijak
Ada banyak metode yang bisa kamu pakai untuk mengalokasikan gaji. Salah satu yang paling populer adalah metode 50/30/20.
- 50% untuk Kebutuhan Pokok: Alokasikan 50% gaji kamu untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makan, transportasi, tagihan listrik, dan cicilan hutang (kalau ada).
- 30% untuk Keinginan: Nah, 30% ini buat kamu yang suka shopping, nonton, atau hangout bareng teman. Tapi ingat, tetap batasi pengeluaranmu sesuai dengan anggaran yang udah kamu tentukan, ya!
- 20% untuk Menabung dan Investasi: Sisihkan 20% gaji kamu untuk masa depan. Bisa untuk menabung, investasi, atau dana darurat.
Selain metode 50/30/20, ada juga metode lain yang bisa kamu coba, seperti 70/20/10 atau 60/20/20.
Sesuaikan aja dengan kondisi dan tujuan keuanganmu.
Baca Juga: Cara Membuat Budget Plan Personal dan Contohnya
-
Siapkan Dana Darurat
Dana darurat itu penting banget, lho!
Dana ini bakal jadi penyelamat kamu kalo tiba-tiba ada kejadian tak terduga, misalnya kamu sakit, kehilangan pekerjaan, atau ada kerusakan di rumah.
Besarnya dana darurat idealnya 3-6 kali pengeluaran bulananmu.
Simpan dana darurat di tempat yang mudah diakses, seperti rekening tabungan atau deposito.
-
Mulai Berinvestasi
Investasi adalah salah satu cara mengalokasikan gaji dengan benar untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, misalnya beli rumah, dana pendidikan anak, atau — yang jadi impian banyak orang — financial freedom.
Ada banyak instrumen investasi yang bisa kamu pilih, mulai dari yang rendah risiko seperti deposito dan reksa dana pasar uang, sampai yang tinggi risiko seperti saham.
Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu, ya.
-
Lunasi Hutang
Kalo kamu punya hutang, usahakan untuk melunasinya secepat mungkin.
Hutang — apalagi yang bunganya tinggi — bisa jadi beban keuangan yang bikin kamu susah mencapai tujuan finansialmu.
Prioritaskan untuk melunasi hutang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu.
Selain itu, kamu juga bisa coba negosiasi dengan pihak pemberi pinjaman untuk mendapatkan keringanan bunga atau cicilan.
-
Evaluasi Pengeluaran Secara Berkala
Cara mengalokasikan gaji dengan benar bukan cuma tentang membuat anggaran, tapi juga tentang mengevaluasinya secara berkala.
Lakukan evaluasi minimal sebulan sekali untuk melihat apakah anggaran yang kamu buat sudah efektif atau perlu disesuaikan.
Misalnya, kalo ternyata pengeluaranmu di bulan ini melebihi anggaran, coba cari tahu penyebabnya dan cari solusi untuk mengatasinya.
-
Gaya Hidup Hemat Bukan Berarti Pelit
Menerapkan gaya hidup hemat bukan berarti kamu harus jadi pelit, kok.
Kamu tetap bisa menikmati hidup dan melakukan hal-hal yang kamu suka, tapi dengan cara yang lebih bijak.
Misalnya, daripada sering jajan di luar, coba masak sendiri di rumah.
Atau, daripada beli baju baru setiap bulan, coba deh mix and match baju yang udah kamu punya.
-
Cari Penghasilan Tambahan
Kalo kamu merasa gaji kamu masih kurang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginanmu, coba deh cari penghasilan tambahan.
Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan, misalnya jadi freelancer, jualan online, atau buka jasa titip.
Penghasilan tambahan ini bisa kamu gunakan untuk mempercepat pencapaian tujuan keuanganmu, misalnya nambah dana investasi atau melunasi cicilan lebih cepat.
-
Konsisten dan Disiplin
Kunci sukses dalam mengelola keuangan adalah konsisten dan disiplin.
Terapkan cara mengalokasikan gaji dengan benar secara konsisten setiap bulan, dan jangan mudah tergoda untuk melakukan pengeluaran impulsif.
Ingat, perencanaan keuangan yang baik adalah kunci untuk mencapai financial freedom dan hidup tenang di masa depan.
Tapi ada beberapa waktu kita sering ngerasa ‘boncos’ dan butuh suntikan dana darurat untuk menutupinya.
Nah, soal hal ini, kamu bisa coba gadaikan mobilmu ke deGadai!
Sudah berizin dan diawasi oleh OJK, sehingga keamanan layanan gadai mobil di deGadai sudah terpercaya.
Apalagi kalau mobilmu punya nilai jual yang bagus di pasaran, kamu berkesempatan untuk dapat nilai pinjaman tertinggi, lho.
Tertarik buat coba?
Yuk, dapatkan suntikan dana segar yang aman dengan gadaikan mobilmu ke deGadai!