Buat kamu yang lagi merintis usaha, baik itu UMKM, online shop, atau startup, lakukan cara memisahkan keuangan pribadi dan usaha itu hukumnya WAJIB.
Nggak peduli kamu masih pemula atau udah profesional, prinsip ini tetep berlaku, lho.
Buat tahu gimana caranya memisahkan keuangan pribadi dan usaha ini, yuk, kita bahas selengkapnya di bawah ini.
Cara Memisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha
Ini beberapa cara memisahkan keuangan pribadi dan usaha yang bisa kamu coba biar keuangan di bisnismu tetap ‘sehat’:
-
Buat Rekening Terpisah untuk Usaha
Ini dia langkah paling dasar yang harus kamu lakuin: buka rekening terpisah khusus buat usaha.
Jangan lagi campur aduk sama rekening pribadi ya. Dengan punya rekening terpisah, kamu bisa:
- Pantau arus kas dengan jelas: Semua transaksi bisnis, baik pemasukan maupun pengeluaran, tercatat rapi di satu tempat. Jadi, kamu bisa dengan mudah ngecek kondisi keuangan usahamu kapanpun.
- Hindari pengeluaran impulsif: Punya rekening terpisah bikin kamu mikir dua kali sebelum pakai uang usaha buat jajan atau belanja barang pribadi.
- Mudah buat laporan keuangan: Nggak perlu pusing lagi nyari-nyari nota atau bukti transfer di antara tumpukan transaksi pribadi. Semua data keuangan usahamu udah terkumpul rapi di satu rekening.
- Meningkatkan kredibilitas bisnis: Mau ngajuin pinjaman ke bank atau cari investor? Rekening terpisah bisa nunjukin profesionalitas dan bikin bisnismu lebih dipercaya.
Gimana, udah siap buat buka rekening terpisah?
Tenang, sekarang banyak bank yang nawarin kemudahan buat buka rekening usaha, kok.
Tinggal siapin aja persyaratannya dan pilih jenis rekening yang paling sesuai sama kebutuhan bisnismu.
-
Catat Semua Transaksi
Setelah punya rekening terpisah, jangan lupa catat semua transaksi usahamu dengan detail.
Mau transaksi sekecil apapun, tetap catat ya! Ini penting banget buat ngontrol arus kas dan ngehindarin kebocoran keuangan.
Kamu bisa pakai cara manual kayak buku kas atau pakai aplikasi pencatatan keuangan.
Sekarang udah banyak aplikasi canggih yang bisa bantu kamu catat transaksi, bikin laporan keuangan, bahkan ngatur stok barang.
Kalau kamu masih bingung gimana cara membuatnya, ini contoh yang bisa kamu coba intip: Cara Membuat Budget Plan Personal dan Contohnya.
-
Bedakan Pengeluaran Pribadi dan Operasional
Salah satu kesalahan yang sering dilakuin pebisnis pemula adalah nggak bisa bedain pengeluaran pribadi dan operasional.
Akhirnya, uang usaha malah kepake buat belanja pribadi, dan bisnis jadi nggak berkembang.
Contoh pengeluaran operasional: biaya produksi, sewa tempat, gaji karyawan, biaya marketing, dan perlengkapan kantor.
Contoh pengeluaran pribadi: belanja bulanan, cicilan rumah, biaya sekolah anak, dan liburan.
Nah, biar nggak bingung, coba deh terapin sistem amplop.
Siapkan beberapa amplop, masing-masing dengan label pengeluaran tertentu, misalnya: “gaji karyawan”, “sewa toko”, “biaya marketing”, “kebutuhan pribadi”, dan “tabungan”.
Setiap kali dapat pemasukan, langsung bagi uangnya ke masing-masing amplop sesuai budget yang udah kamu tentuin.
Dengan cara ini, kamu bisa lebih disiplin dan nggak gampang tergoda buat pakai uang usaha buat keperluan pribadi.
Buat tahu cara mengelola modal usaha ini, kamu bisa coba cek di sini: Panduan Cara Mengelola Modal Usaha yang Efektif.
-
Tentukan Gaji untuk Diri Sendiri
Sebagai pemilik usaha, kamu berhak dapat “gaji” dari bisnis yang kamu jalanin.
Nah, tentukan gaji bulanan buat diri sendiri sesuai dengan kondisi keuangan usahamu.
Anggap aja kamu adalah “karyawan” di bisnis kamu sendiri.
Dengan nerima gaji tetap, kamu bisa lebih mudah ngatur keuangan pribadi dan nggak akan seenaknya ambil uang usaha kapanpun kamu mau.
-
Sisihkan Keuntungan untuk Investasi
Setelah memisahkan keuangan pribadi dan usaha, jangan lupa buat nyisihin keuntungan bisnis untuk investasi.
Investasi ini penting banget buat ngejamin kelangsungan dan pertumbuhan bisnismu di masa depan.
Ada banyak instrumen investasi yang bisa kamu pilih, mulai dari deposito, reksadana, emas, sampai properti.
Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu.
-
Review dan Evaluasi Keuangan Secara Berkala
Cara memisahkan keuangan pribadi dan usaha nggak cuma berhenti sampai di langkah-langkah di atas.
Kamu juga perlu melakukan review dan evaluasi keuangan secara berkala, minimal setiap bulan atau triwulan.
Cek laporan keuangan bisnis, analisa pengeluaran dan pemasukan, dan identifikasi area yang perlu diperbaiki.
Misalnya, kalau ternyata pengeluaran marketing terlalu besar, kamu bisa cari cara buat lebih efisien atau coba strategi marketing yang lebih efektif.
Dengan melakukan review dan evaluasi secara berkala, kamu bisa memastikan keuangan bisnis tetap sehat dan menguntungkan.
-
Disiplin dan Konsisten
Kunci sukses dalam menerapkan cara memisahkan keuangan pribadi dan usaha adalah disiplin dan konsisten.
Mungkin di awal akan terasa sulit, tapi lama-lama kamu pasti terbiasa.
Ingat, memisahkan keuangan pribadi dan usaha bukan cuma buat pebisnis besar aja, tapi juga penting banget buat UMKM, online shop, dan startup.
Dengan menerapkan cara memisahkan keuangan pribadi dan usaha di atas, kamu bisa lebih mudah ngatur keuangan, ngembangin bisnis, dan mencapai tujuan keuanganmu.
Kalau kamu bikin bisnismu makin berkembang dan butuh suntikan dana usaha, kamu bisa banget coba gadaikan mobilmu ke deGadai!
Kenapa harus gadai di deGadai?
Selain menerima berbagai jenis mobil dan sudah resmi diawasi serta berizin OJK, proses gadai mobil di deGadai juga lebih simpel.
Jadi selain sudah pasti terjamin, proses gadai di sini juga gak akan bikin kamu ribet.
Buat info lebih lanjut, kamu bisa konsultasikan langsung ke CS deGadai dengan cara klik tombol WhatsApp di sebelah kananmu!