Cara Menghitung Dana Darurat yang Ideal Buat Kamu

Cara Menghitung Dana Darurat yang Ideal Buat Kamu

Pengin tahu gimana cara menghitung dana darurat supaya bisa aman kalo misal ada situasi-situasi urgent yang terjadi?

Penting banget buat punya dana darurat.

Dana darurat ini ibarat penyelamat di saat-saat genting, supaya kamu gak perlu panik atau ngutang sana-sini kalau ada kejadian gak terduga.

Tapi, gimana sih cara menghitung dana darurat yang tepat?

Tenang, di artikel ini kita bakal bahas tuntas!

Cara Menghitung Dana Darurat

Sebenarnya, gak ada patokan pasti berapa besar dana darurat yang harus kamu punya.

Semua tergantung pada kebutuhan dan kondisi keuanganmu masing-masing.

Ibarat baju, dana darurat ini harus pas di badan kamu, gak boleh kekecilan atau kebesaran.

Nah, buat nentuin berapa besar dana darurat yang ideal buat kamu, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:

  1. Status Pernikahan

Buat kamu yang masih single, cara menghitung dana darurat mungkin lebih sederhana.

Kamu cukup hitung pengeluaran bulananmu, lalu kalikan dengan 3-6 bulan.

Kenapa 3-6 bulan? Karena diasumsikan dalam waktu segitu kamu bisa cari kerja baru atau cari sumber penghasilan lain.

Tapi, kalau kamu udah berkeluarga, idealnya kamu punya dana darurat untuk 6-12 bulan, bahkan lebih.

Soalnya, tanggung jawabmu lebih besar, kamu harus mikirin kebutuhan istri dan anak-anak juga, kan?

Kalau mau tahu lebih lengkap cara mengelola keuangan rumah tangga, kamu bisa cek di sini: Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Bebas Boncos.

  1. Stabilitas Pekerjaan

Kalau kamu kerja di perusahaan bonafit dengan gaji tetap dan jenjang karier yang jelas, mungkin kamu cukup siapkan dana darurat untuk 3-6 bulan aja.

Tapi, kalau pekerjaanmu kurang stabil, misalnya kamu kerja freelance atau punya usaha sendiri, sebaiknya siapkan dana darurat yang lebih besar, minimal untuk 6-12 bulan.

Makin gak stabil pekerjaanmu, makin besar pula dana darurat yang perlu kamu siapkan.

  1. Kondisi Kesehatan

Faktor kesehatan juga penting banget buat dipertimbangkan.

Kalau kamu punya riwayat penyakit tertentu yang butuh biaya pengobatan rutin, kamu perlu mempertimbangkan hal ini saat cara menghitung dana darurat.

Pastikan dana daruratmu cukup untuk menutupi biaya pengobatan dan perawatanmu, ya.

Jangan sampai sakit malah bikin kamu bangkrut!

  1. Gaya Hidup

Nah, ini juga gak kalah penting.

Kalau kamu terbiasa hidup mewah dengan pengeluaran yang besar, tentu dana darurat yang kamu butuhkan juga lebih besar.

Tapi, kalau kamu hidup sederhana dan hemat, mungkin dana darurat yang lebih kecil udah cukup.

Intinya, sesuaikan dana daruratmu dengan gaya hidupmu, ya!

Rumus menghitung dana darurat sebenarnya simpel banget:

Dana Darurat = Pengeluaran Bulanan x Jumlah Bulan

Contoh perhitungan dana darurat:

Misalnya, pengeluaran bulananmu sekitar Rp 7.000.000, dan kamu ingin punya dana darurat untuk 9 bulan. Maka, perhitungannya:

Dana Darurat = Rp 7.000.000 x 9 = Rp 63.000.000

Artinya, kamu perlu menyiapkan dana darurat sebesar Rp 63.000.000. Gampang banget, kan?

Tips Jitu Menghitung Dana Darurat

Nah, supaya perhitungan dana daruratmu lebih akurat, berikut beberapa tips jitu yang bisa kamu coba:

  1. Catat Semua Pengeluaranmu dengan Detail

Ini penting banget, supaya kamu tahu ke mana aja uangmu mengalir.

Jangan sampai ada yang terlewat, ya!

Mulai dari kebutuhan pokok kayak makan, transportasi, sampai pengeluaran buat jajan dan hiburan.

Catat semuanya, sekecil apapun!

Biar lebih paham, kamu bisa coba cek cara catat keuangan rumah tangga di sini: Cara Membuat Catatan Keuangan Rumah Tangga & Contohnya.

  1. Bedakan antara Kebutuhan dan Keinginan

Ini juga penting banget!

Kebutuhan adalah hal-hal yang wajib kamu penuhi, kayak makan, tempat tinggal, dan pakaian.

Sedangkan keinginan adalah hal-hal yang pengen kamu miliki, tapi gak wajib, kayak liburan ke luar negeri atau beli gadget terbaru.

Prioritaskan kebutuhan pokok saat cara menghitung dana darurat. Kalau danamu terbatas, kamu bisa mengurangi pengeluaran untuk keinginan.

Biar lebih paham gimana cara membedakan kebutuhan dan keinginan, kamu bisa cek bacaan di sini: Mengenal Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan.

  1. Hitung Pengeluaran Tak Terduga

Hidup itu penuh kejutan, kan?

Kadang ada aja pengeluaran tak terduga yang muncul tiba-tiba, kayak biaya perbaikan kendaraan, biaya berobat, atau biaya untuk menghadiri acara pernikahan teman.

Nah, kamu perlu memperhitungkan pengeluaran-pengeluaran ini juga saat menghitung dana darurat.

  1. Review dan Update Dana Daruratmu secara Berkala

Pengeluaranmu bisa berubah sewaktu-waktu, kan?

Misalnya, kamu baru aja nikah atau punya anak, pasti pengeluaranmu bakal bertambah.

Nah, pastikan kamu review dan update dana daruratmu secara berkala, minimal setahun sekali, supaya selalu sesuai dengan kebutuhanmu saat ini.

Gimana, udah lebih paham kan tentang cara menghitung dana darurat?

Gak perlu nunggu kaya raya dulu kok buat mulai nabung dana darurat.

Yuk, mulai dari sekarang sisihkan sebagian penghasilanmu untuk dana darurat.

Gak perlu banyak-banyak kok, yang penting konsisten.

Tapi kalau misal kamu urgent butuh suntikan dana yang minim risiko dan (pastinya) aman, kamu bisa coba gadaikan mobilmu di deGadai!

Gak perlu proses cek BI checking/SLIK OJK, berizin dan diawasi OJK, dan berkesempatan buat dapat pinjaman tertinggi, bikin gadai mobil di deGadai ini aman dan worth-it banget.

Tertarik buat ambil?

Kamu bisa langsung tanya-tanya ke CS deGadai dengan cara klik tombol WhatsApp di sebelah kananmu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan gadai?
Scan the code