Apa Itu Utang Jangka Pendek, Tipe-tipe, hingga Pengelolaannya

Apa Itu Utang Jangka Pendek, Tipe-tipe, hingga Pengelolaannya

Pernah dengar istilah utang jangka pendek? Mungkin kamu sudah familiar, atau malah baru pertama kali mendengarnya.

Sederhananya, utang jangka pendek adalah pinjaman yang harus kamu lunasi dalam waktu singkat, biasanya kurang dari setahun.

Nah, di dunia bisnis, utang jangka pendek ini sering banget jadi andalan untuk memenuhi kebutuhan modal yang mendesak.

Tapi, sebelum kamu terburu-buru mengambil utang jangka pendek, ada baiknya kamu pahami dulu seluk beluknya.

Yuk, kita bahas lebih dalam!

Apa Itu Utang Jangka Pendek?

Utang jangka pendek adalah liabilitas jangka pendek atau kewajiban jangka pendek yang harus dilunasi dalam waktu relatif singkat, umumnya dalam satu siklus operasi bisnis atau paling lama 12 bulan.

Utang ini dicatat di neraca perusahaan sebagai bagian dari liabilitas lancar.

Utang jangka pendek biasanya digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional sehari-hari, seperti pembelian inventaris, pembayaran gaji karyawan, atau menutupi kekurangan kas.

Meskipun terlihat praktis, kamu perlu hati-hati karena utang jenis ini bisa menjadi beban finansial yang berat jika tidak dikelola dengan baik.

Baca Juga: Mengenal Limit Kredit Adalah, Jenis, dan Fungsinya

Tipe-tipe Utang Jangka Pendek

Ada beberapa jenis utang jangka pendek yang umum digunakan oleh bisnis, antara lain:

  1. Kredit Dagang: Ini adalah utang yang muncul ketika kamu membeli barang atau jasa dari pemasok secara kredit. Biasanya, pemasok memberikan jangka waktu pembayaran tertentu, misalnya 30 atau 60 hari.
  2. Pinjaman Bank Jangka Pendek: Kamu bisa mendapatkan pinjaman jangka pendek dari bank untuk berbagai keperluan bisnis, seperti modal kerja atau pembelian peralatan. Pinjaman ini biasanya memiliki bunga yang harus dibayar secara berkala.
  3. Wesel Bayar: Wesel bayar adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal jatuh tempo yang telah disepakati.
  4. Utang Akrual: Utang akrual adalah kewajiban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar, seperti gaji karyawan, pajak, atau biaya sewa.
  5. Pendapatan Diterima di Muka: Ini terjadi ketika kamu menerima pembayaran di muka dari pelanggan untuk barang atau jasa yang akan kamu berikan di kemudian hari.

Contoh Utang Jangka Pendek dalam Kehidupan Sehari-hari

Supaya lebih mudah dipahami, coba bayangkan beberapa situasi berikut:

  • Kamu punya toko kelontong dan mengambil barang dari distributor dengan sistem tempo 30 hari. Nah, utang kamu ke distributor ini termasuk utang jangka pendek.
  • Kamu butuh tambahan modal untuk mengembangkan usaha kulinermu. Kamu mengajukan pinjaman ke bank dengan jangka waktu pelunasan 6 bulan. Ini juga termasuk utang jangka pendek.
  • Kamu seorang pemilik usaha konveksi yang menerima pesanan seragam dalam jumlah besar. Pemesan membayar uang muka sebagai tanda jadi. Uang muka ini tercatat sebagai utang jangka pendek bagimu karena kamu wajib menyelesaikan pesanan tersebut.

Perbedaan Utang Jangka Pendek dan Utang Jangka Panjang

Lalu, apa bedanya utang jangka pendek dengan utang jangka panjang?

Perbedaan utama utang jangka pendek dan utang jangka panjang terletak pada jangka waktu pelunasannya.

Utang jangka panjang memiliki jangka waktu pelunasan lebih dari satu tahun, contohnya seperti pinjaman untuk pembelian properti atau investasi besar.

Tips Memilih Utang Jangka Pendek

Dalam tips memilih utang jangka pendek, perhatikan beberapa hal penting berikut:

  • Suku Bunga: Bandingkan suku bunga dari berbagai sumber pinjaman dan pilih yang paling rendah.
  • Biaya Administrasi: Perhatikan biaya-biaya tambahan seperti biaya provisi, biaya administrasi, atau biaya penalti.
  • Syarat dan Ketentuan: Baca dengan teliti syarat dan ketentuan pinjaman, termasuk jangka waktu pelunasan, sistem pembayaran, dan konsekuensi jika terjadi keterlambatan pembayaran.
  • Reputasi Kreditor: Pilih kreditor yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.

Cara Mengelola Utang Jangka Pendek

Mengingat risikonya yang cukup tinggi, kamu perlu strategi jitu dalam cara mengelola utang jangka pendek:

  1. Buat Anggaran yang Realistis: Catat semua pengeluaran dan pemasukan bisnismu secara detail. Ini akan membantumu memantau arus kas dan mengidentifikasi potensi masalah keuangan.
  2. Pantau Utang dengan Cermat: Selalu perhatikan tanggal jatuh tempo dan jumlah tagihan. Jangan sampai telat bayar karena bisa dikenakan denda atau bunga penalti.
  3. Prioritaskan Pelunasan: Jika kamu memiliki beberapa utang jangka pendek, prioritaskan pelunasan utang dengan bunga tertinggi atau jatuh tempo terdekat.
  4. Negosiasi dengan Kreditor: Jika kamu kesulitan melunasi utang, jangan ragu untuk berkomunikasi dengan kreditor. Kamu bisa mencoba menegosiasikan perpanjangan jangka waktu pembayaran atau keringanan lainnya.
  5. Cari Alternatif Pendanaan: Sebelum mengambil utang jangka pendek, pertimbangkan alternatif pendanaan lain seperti gadai mobil di deGadai. Prosesnya simpel, kamu bisa dapatkan suntikan dana segar yang pasti aman, cepat, dan terpercaya. Buat info lebih lanjut, kamu bisa klik tombol WhatsApp di sebelah kananmu!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan gadai?
Scan the code